Halaman

Senin, 15 Januari 2018

S.O.L.O (Story Of Love)

Bab 7

Reyhan Alfiansyah Utama

Reyhan, Seorang mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Solo. Dia adalah remaja yang pintar dan cerdas, sebab dirinya tak mengeluarkan sepersen biaya kuliah. Semua ini didapatkan olehnya dari beasiswa.
Untuk itulah dia menjadi mahasiswa paling pintar di kampusnya. Dan semua orang pun pasti mengenal dan mengetahui namanya. Bukan karena kejeniusan yang dimilikinya, akan tetapi oleh sifat buruknya.


Seperti manusia lainnya, Reyhan juga tak sempurna. Ia bukan tipe orang yang suka bergaul atau berkumpul dengan orang lain. Meski memiliki banyak teman, tapi ia jarang berkumpul dengan mereka, entah itu untuk sekedar nongkrong atau mengobrol tak jelas.
Dan tak hanya itu saja, ia juga memiliki hal hal buruk lainnya, seperti suka berbicara dan bertindak sesuka hatinya, serta kebiasaan suka mengancam orang lain. Dan semua hal atau informasi yang di dapatkan dari orang tersebut, maka hal itu juga yang akan digunakan untuk mengancam orang lain. Dan tentu saja ini membuat takut semua mahasiswa atau mahasiswi yang kuliah di tempat ini.


Tak hanya itu saja, beberapa Dosen serta Rektor kampus merasa takut akan diri Reyhan. Mahasiswa jenius sekaligus licik. Tapi sesuatu hal baik juga terdapat dari dirinya, yaitu kesetiaan terhadap sahabatnya. Ia bukanlah tipe orang yang akan meninggalkan sahabatnya.
Bagi dirinya kesetiaan adalah kunci dari persahabatan, dan siapapun yang ingin bersahabat dengannya harus setia, sebab dirinya bukan tipe orang yang akan memaafkan penghianatan.


*****


Hari ini seperti biasanya, Setelah jam kuliah selesai ia pergi ke taman yang ada di kampusnya. Ia ingin menyendiri sambil menenangkan pikiran dan jiwanya sebelum mata kuliah lagi. Berbeda dengan orang lain yang langsung menyerbu kantin dan baru mencari tempat untuk nongkrong.
Ia masih berjalan melangkah menuju ke salah satu tempat favoritnya. Akan tetapi ia melihat dari jangkauan matanya, ada seseorang yang sedang berada di bangku taman kesukaannya, ia lantas berjalan ke arah tersebut.


"Apa kau tidak tahu itu tempat kesukaan ku." Ucap Reyhan yang berdiri di depan seorang gadis.


Sementara si gadis hanya diam. Ia merasa sangat takut, ia tidak tahu bahwa dirinya memilih tempat yang salah untuk beristirahat. Meskipun dia mahasiswi semester baru, akan tetapi ia sudah tahu nama Reyhan yang menjadi gosip dan obrolan para mahasiswa dan mahasiswi baru.
Ia pun sempat menatap wajahnya sekejap. Dan seperti gadis lainnya, ia terpesona akan ketampanan wajah yang dimilikinya. Namun hal itu hanya terjadi sebentar saja, sebelum suara Reyhan kembali menyadarkannya.


"Apa kau tidak dengar! Bangku itu sudah ada yang punya." Ucap Reyhan kembali dengan nada sedikit tinggi.


"Maaf kak... Aku tidak tahu ini bangku kesukaan kakak..." Jawab gadis ini dengan ketakutan dan terbata bata.


"Okay kali ini aku maafkan..." Serunya dengan isyarat tangan menyuruh gadis itu untuk segera pergi. Dan tak harus menunggu lama gadis itu berlari pergi dari tempat tersebut.


"Siapa dia Reyhan?" Tanya seorang gadis yang datang dari arah berlawanan. Ia juga membawa beberapa makanan dan minuman untuk dirinya dan Reyhan.


"Entahlah aku tidak tahu. Lagipula itu bukan hal penting." Sahutnya.


"Terserah deh apa katamu.." Ujar gadis ini seraya memberikan makanan dan minuman yang ia bawa. Keduanya duduk di bangku itu dan memakan makanan mereka.


"Kau memang teman yang baik..." Ucapnya memuji temannya tersebut.


"Tentu, hanya aku satu satunya temanmu bukan.." Jawab gadis berambut coklat ini.


"Hahaha.... Kau benar sekali Anna." Ucap Reyhan sambil mengunyah makanannya.


Anna Febrianty.


Gadis berambut Coklat sebahu dengan tinggi 165 cm dan tubuh yang langsing. Mata berwarna hitam kecoklatan adalah ciri khas gadis ini. Tetapi mata ini semakin memperindah wajah cantiknya yang putih bersinar.


Gadis ini adalah teman Reyhan, atau bisa dibilang dia itu sahabat karibnya. Ia merupakan gadis yang cerdas dan hebat. Dan ia juga merupakan teman satu fakultas dan satu kelas Reyhan.
Awal persahabatan dirinya dengan Reyhan adalah ketika ia mengetahui ada orang yang lebih pintar darinya, akan tetapi orang itu juga mempunyai sifat aneh, nyentrik dan eksentrik. Dan hal inilah yang membuat dirinya penasaran dengan Reyhan dan kemudian bersahabat dengannya.


Walau saat itu sangat sulit untuk bisa memahami jalan pemikiran Reyhan, dan sudut pandang orang ini. Namun lambat laun akhirnya dia bisa mengikuti dan mengerti cara berpikir Reyhan.
Dan bersahabat dengan Reyhan bukan hal yang mudah, sebab Reyhan bukan tipe orang yang menggunakan perasaan. Tapi ia lebih percaya dan condong pada sebuah fakta dan angka.


Bagi Reyhan perasaan itu adalah sesuatu yang tidak logis dan bisa berubah ubah secara tak menentu, itu seperti menggantungkan hidup kita pada sekeping koin.
Anna juga mengingat dan selalu teringat akan kata kata Reyhan waktu awal awal pertemanan mereka. "Aku tidak bisa dipahami dengan sebuah pemikiran ataupun kata kata. Karena aku hanya bisa dipahami dengan cara pendekatan."


Dan sejak saat itulah persahabatan mereka terus terjaga hingga sekarang.


*****


Hari hari sepertinya berlalu dengan cepat dan terkadang waktu lah yang berjalan terlampau cepat sehingga ketika kita menoleh ke belakang tidak ada apapun yang tersisa.
Dan seperti biasanya hari ini sedang berada di tempat parkir sepeda motor. Ia ingin segera pulang dan beristirahat, apalagi mata kuliah hari ini sangat berat dan menguras tenaga fisik dan pikirannya. Sebenarnya mata kuliah terakhirnya sudah berakhir pukul lima sore, akan tetapi ia terlalu capek dan memutuskan istirahat di kelas ketika semua temannya sudah pergi.


Reyhan yang sedang mengendarai motornya pergi dari tempat parkir dan memacu sepeda motornya ke pintu masuk dan keluar kampus. Tapi disanalah dia melihat sesuatu yang aneh.
Ia lalu bergegas bergegas dan menghampiri seseorang itu.


"Apa yang kau lakukan disini, gadis bodoh?" Sapa Reyhan dengan kata kata kasar.


Sementara gadis ini hanya terdiam, ia tidak tahu siapa orang yang ada di atas sepeda motor tersebut. Ia bahkan tadi takut ada seseorang dengan sepeda motor bagus dan mewah dengan warna hitam dan sang pengemudi juga memakai jaket warna hitam.


"Apa kau benar benar bodoh. Kenapa hanya diam dan melamun! Bukannya menjawab pertanyaan dariku." Kata Reyhan kembali yang kini melepas helmnya.


"Saya menunggu angkutan umum kak.." Ucap gadis ini dengan rasa takut. Meski ia sekarang tahu siapa laki laki yang menghampiri dirinya. Hal ini malah semakin membuat rasa takut dan was was nya bertambah.


"Ayo naik... Akan aku antar pulang." Ujar Reyhan sambil memberi isyarat agar gadis ini segera naik membonceng dirinya.


Tapi bukannya naik, tapi gadis ini menolak tawaran Reyhan dengan halus, ia takut bahwa Reyhan akan tersinggung. Apalagi Baginya Reyhan adalah sosok yang menakutkan. "Tidak usah kak... Terima kasih."


"Ku rasa kau benar benar bodoh... Orang idiot macam apa yang menunggu angkutan kecil di hampir jam tujuh malam. Hahaha.." Ujarnya dengan nada mengejek gadis ini.


Gadis ini sangat kesal mendengar ucapan Reyhan. Telinganya merasa sangat panas akibat kata kata kasar yang keluar dari mulut laki laki itu. Tapi apa yang dikatakannya memang benar, bahwa mungkin tidak ada angkutan umum yang melewati rumahnya di jam segini. Ia pun menggerutu sendiri akan nasibnya ini, semua ini disebabkan karena sepeda motor maticnya rusak tadi pagi.
Hingga ia tiba tiba merasakan ada sentuhan halus yang menyentuh dan menggenggam pergelangan tangannya. Ia pun memandangi Reyhan tanpa berkedip dan perlawanan ketika Reyhan menyuruh dirinya naik motor Reyhan. Dirinya bagai tersihir akan wajah tampan dan sentuhan halus dari Reyhan.
Ia pun akhirnya mau membonceng Reyhan dan diantarkan pulang olehnya.


Hingga di tengah perjalanan Reyhan bertanya tentang alamat gadis itu. Dan si gadis pun memberitahu alamat rumahnya. Sekejap dari belakang ia memandangi Reyhan, ia begitu terpesona hingga ia melupakan semua hal ini.


"Seharusnya kau tidak boleh percaya padaku." Ujar Reyhan kepada gadis yang di boncengnya ini.


"Apa maksud kamu kak?" Tanyanya.


"Bagaimana mana kalau sebenarnya aku tidak ingin mengantarmu pulang, kalau sebenarnya aku malah ingin menculik, memperkosa, lalu membunuh dirimu dan kemudian ku potong potong tubuhmu dan lalu ku buang secara terpisah.... Hahaha." Jelas Reyhan dengan tawa yang menakutkan.


Gadis ini tersentak mendengar kata kata dari Reyhan, dan yang dikatakannya memang benar. Bagaimana kalau dia ingin berbuat jahat padaku.
Gadis ini langsung bergerak gerak dan dan menyuruh Reyhan untuk menepi ke jalan dan menurunkan dirinya.


"Apa mau kamu? Kenapa kau terus bergerak tadi! Apa kau ingin kita jatuh apa!" Ucap Reyhan dengan emosi.


"Maaf kak tapi lebih baik aku turun disini saja." Jawabnya dengan suara ketakutan. Ia juga sudah turun dari sepeda motor Reyhan.


"Ayo kuantar pulang... Tidak usah takut. Aku tadi hanya bercanda." Sahutnya yang mengetahui alasan kenapa gadis ini begitu ketakutan.


Gadis ini bingung, ia tidak tahu yang mana harus ia pilih, pulang jalan kaki dengan jarak yang masih cukup jauh, atau diantar Reyhan dengan ketakutan. Tapi ia tak punya pilihan, Reyhan kembali memegang tangannya dan menariknya ke atas sepeda motor. Ia pun dengan terpaksa dan berat hati mau diantar pulang olehnya. Dalam perjalanan ia selalu berdoa dalam hatinya agar selalu di beri keselamatan sampai di rumah.


"Jangan takut.... Kata kataku tadi cuma sebagai peringatan untukmu. Agar lebih waspada terhadap orang yang tak dikenal." Ucap Reyhan memberi nasehat kepada gadis yang di boncengnya ini.


Tak berselang lama mereka tiba di halaman depan rumah si gadis. Reyhan pun berhenti dan membiarkan si gadis turun dengan perlahan dan hati hati. Sesudah itu ia langsung berbalik arah dan memacu motornya pergi meninggalkan si gadis yang sudah ada di depan rumahnya.
Tanpa memberinya kesempatan untuk berterimakasih telah mengantarkan pulang.


TBC....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar