EPILOG
Nita hanya menangis dan berdiam diri di bandara. Sudah terlambat baginya untuk mengubah dan memperbaiki sebuah kesalahan. Reyhan sudah kembali pergi dan entah kapan dia akan datang kembali lagi. Tidak ada hal yang bisa di lakukan oleh gadis ini, pernikahannya gagal, cinta yang ia kejar malah menghilang.
Gadis ini merasa bahwa sekarang dirinya sedang terombang ambing di tengah retorika kehidupan dunia. Dan tak ada hal yang bisa membangkitkan gairah hidupnya lagi.
****
Tiga Bulan Kemudian.
Tiga Bulan telah berlalu setelah hari itu, pernikahan yang gagal, serta cinta di masa lalu yang coba ia kejar pergi entah kemana. Ia kembali menjalani dan melakukan aktivitas kehidupannya lagi. Mencoba menyibukkan diri adalah hal terbaik untuk menghindari dan lari dari sebuah kenangan pahit. Namun tidak dengan rasa hatinya, bahwa sampai sekarang perasaan terhadap Reyhan masih ada di dalam hatinya. Masih betah dan bertahan di dalam sana.
Dan semenjak kejadian itu, dirinya sudah jarang bertemu ataupun pergi dengan Arifin. Nita tidak tahu apa yang terjadi dengan mantan kekasihnya, atau mungkin mantan kekasihnya itu telah membenci dirinya. Atau mungkin juga Arifin telah menemukan cinta yang baru.
Begitu juga yang terjadi pada ketiga sahabatnya, Bunga, Merlin, dan Nisa. Mereka semua sudah sibuk dengan urusan dan kegiatan masing masing, Nisa yang sibuk mengurusi kehidupan yang baru dijalaninya, sedangkan Bunga yang masih sibuk dengan rutinitas pekerjaan yang selalu menumpuk, dan Merlin yang sekarang telah mulai bekerja.
Meskipun ia bekerja sebagai wirausaha, kecintaan gadis ini terhadap makanan membuatnya melakukan usaha bisnis dengan membuka sebuah kafe. Ia merasa sudah mulai bosan dan jenuh dengan kehidupan yang terus terusan menghamburkan uang, gadis bertubuh montok ini ingin seperti ketiga sahabatnya, yang mencari uang sendiri dengan bekerja.
Meskipun awalnya ia kesulitan menjalankan bisnis kafenya, apalagi ketika awal bulan pembukaan kafenya yang selalu sepi. Namun situasi berubah dengan seiring berjalannya waktu.
Di bulan ketiga kafenya mulai ramai dan terlihat penuh. Berkat usaha dan kerja keras yang tanpa henti, serta promosi yang tak kenal lelah. Kini bisnis kafe yang ia geluti menghasilkan banyak pundi pundi uang untuknya sendiri. Ia juga sudah tidak lagi kesulitan menggaji beberapa pegawai yang bekerja di kafe miliknya.
Di kafe miliknya juga Ia bertemu dengan salah satu pengunjung setia di kafe ini. Ia adalah Andra, pria yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi manager di usia yang masih muda, walaupun dia lebih tua dua tahun dari Merlin.
Dan pertemanan dan kehangatan dengan Andra lah yang membuat gadis ini kemudian jatuh hati padanya, dan menerima cinta dari Andra.
*****
Udara malam yang dingin dan hembusan angin malam memperburuk situasi saat ini. Apalagi beberapa waktu yang lalu musim hujan sudah datang menyapa, hingga membuat setiap manusia bersiap dengan kejutan air dari langit. Namun hal itu tidak berpengaruh dengan pria yang sedang menikmati malam ini dengan kesendirian dan rasa sepi. Ia duduk melamun dan menikmati kopi yang telah di pesan olehnya beberapa saat yang lalu.
Semenjak pernikahannya gagal dengan Nita, ia lebih suka menghabiskan waktunya seorang diri dalam beberapa waktu terakhir ini, ia juga sudah jarang berkomunikasi atau bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Sebenarnya ia tidak bermaksud menghindar darinya, akan tetapi jika terus bersama dan dekat dengan Nita membuat laki laki ini tidak akan pernah bisa melupakannya. Semuanya sebenarnya sangat sulit bagi dirinya, namun ia tahu bahwa ini adalah hal terbaik bagi dirinya dan Nita.
"Apa aku boleh duduk disini?" Suara yang menghancurkan lamunan indahnya.
Ia menatap wajah orang yang berbicara dengan dirinya, seorang wanita cantik yang seukuran dengannya. Ia hanya tersenyum dan berkata. "Silahkan..."
"Terimakasih..." Jawab gadis ini dengan senyuman ramah dan indah.
"Lama tak bertemu denganmu Anna?" Ucap Arifin yang bertanya padanya.
"Iya... mungkin pertemuan kita terakhir saat satu hari sebelum pernikahan itu. Yang dimana aku mengatakan semua hal tentang Nita dan Reyhan padamu." Jawab Anna sambil meneguk coklat hangat yang di pesannya.
"Bisa kita tidak bahas itu lagi..." Timpal Arifin dengan kesal.
"Hahaha...Maaf. Aku hanya ingin tahu saja apa yang dilakukan oleh orang yang patah hati dan gagal menikah." Ujar Anna.
"Mungkin aku akan sedikit bersantai dan liburan ke Pulau Bali untuk beberapa minggu atau bulan." Jawab Arifin.
"Kurasa itu adalah pilihan yang bagus untukmu saat ini..." Balas Anna dengan tersenyum.
"Dan bagaimana kalau kau ikut denganku? Liburan bersamaku?" Seru Arifin memberi tawaran kepada Anna.
"Dan Kurasa itu bukan sebuah pilihan yang buruk..." Kata Anna. Kedua orang ini kemudian menikmati malam yang dingin di kafe tersebut dengan berbincang dan bercanda.
****
Setelah udara malam yang dingin serta hujan di waktu dini hari. Membuat nuansa tadi malam menjadi sangat tenang dan indah, semua orang seperti tertidur dan terlelap di mimpinya masing masing. Hingga sinar mentari pagi, membangunkan semua makhluk hidup di bumi, dan memberikan sebuah cahaya hangat dan menyegarkan.
Hari ini Nita yang sedang libur bekerja ingin pergi ke suatu tempat dan menikmati hari liburnya. Ia duduk di sebuah taman dan menikmati udara serta suasana taman ini, dimana ingatan otaknya kembali memutar kebersamaan dirinya dan Reyhan di taman ini hanya untuk berbicara, bercanda, atau sekedar menghabiskan waktu saja. Semua itu terasa indah dan baru seperti kemarin terjadi.
Hingga ada seseorang yang datang dari arah belakang dan langsung duduk di sampingnya, Nita menatap dan terkejut dengan orang ini. Ia kembali mengucek kedua matanya dengan tangan untuk memastikan bahwa dirinya sedang tidak bermimpi atau berhalusinasi.
"Reyhan kau..." Ucapnya terpotong oleh isyarat tangan Reyhan yang menyuruhnya diam.
Laki laki yang kemarin baru tiba dari Sydney ini hanya diam dan menikmati udara taman ini. Ia memejamkan matanya dan kembali membukanya beberapa saat kemudian, ia lalu mendongakkan kepala dan memandang ke arah langit. "Apa kau tahu kisah seorang gadis bodoh yang lari dari pernikahan demi mengejar cinta yang semu di masa lalu?!"
Nita hanya diam dan tak menjawab perkataan dari Reyhan. Sebab semua itu tertuju padanya. Yah dialah gadis bodoh yang dimaksud oleh Reyhan, gadis yang tidak jadi menikah demi sebuah cinta yang semu di masa lalu.
Namun ia tak peduli lagi dengan ucapan dari laki laki ini. Ia hanya menatapnya dan memandang wajahnya dengan sangat intens. Sebenarnya ia ingin memeluk Reyhan, namun ia terlalu malu untuk meluapkan rasa bahagia yang di alaminya saat ini.
"Dan apa kau tahu ada orang bodoh dan lebih idiot daripada gadis bodoh yang tadi aku katakan." Ujar Reyhan tanpa menoleh ke arah Nita.
"Apa...Maksudku siapa?" Tanya Nita dengan sedikit gugup.
"Dia adalah seorang laki laki yang sangat bodoh dan idiot. Ia dengan sengaja membuang impian dan kehidupan yang nyaman hanya demi seorang gadis bodoh yang ia cintai di masa lalu, dan ia ingin menikmati dan menghabiskan semua waktu dengannya." Balas Reyhan masih tanpa menoleh ke arah gadisnya.
Sementara Nita hanya memandang Reyhan dan tersenyum kepadanya, sebab ia tahu maksud dari kata kata Reyhan. Ia bahkan tak pernah menyangka Reyhan akan mengatakan hal itu padanya. Mungkin bagi orang lain, mereka tidak akan mengerti atau paham ucapan darinya, namun gadis cantik ini berbeda. Karena ia sangat paham betul maksud ucapan dari Reyhan.
Saat ini Reyhan sudah bangkit dari tempat duduk dan berdiri memandang Nita. Ia melihat waktu di jam tangan yang ia kenakan dan mengucapkan sesuatu hal. "Kurasa sudah saatnya makan siang. Apa kau makan siang denganku?" Sambil mengulurkan tangannya ke arah Nita.
Sementara Nita hanya mengangguk dan tersenyum kepadanya. Ia sudah tidak bisa melontarkan kata kata akibat terlalu bahagia. Ia menyambut uluran tangan Reyhan dan menggenggam tangannya, seolah gadis ini tidak mau dan tidak ingin kehilangan Reyhan, atau merelakan laki laki ini pergi lagi.
Keduanya berjalan pergi meninggalkan taman ini dengan bergandengan tangan, wajah kedua pasangan ini terlihat sangat berbahagia.
END....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar