Halaman

Kamis, 18 Januari 2018

S.O.L.O (Story Of Love)

Bab 15

Nita yang seharian ini pergi ke Mall untuk berbelanja, dan sekalian menghapus nuansa buruk dalam hatinya. Namun nampaknya apa yang di harapkan olehnya ini tak akan terwujud. Sebab saat dirinya menikmati makanan di Mall ini, ada seseorang yang menghampiri dan menyebut namanya. "Kau... Yunita Novianti kan?"


Nita hanya terdiam memandangi orang ini, dia tidak tahu siapa gadis yang menyapa dirinya. Gadis berambut pendek model jepang, dengan wajah yang cantik dan hiasan kaca mata. Ia terdiam dan mencoba mengingat siapa orang ini, namun nampaknya penyimpanan otaknya sedang error sekarang.


"Maaf anda siapa yah?" Ujar Nita sambil masih berusaha mengingat.


"Boleh saya duduk..." Jawab Gadis ini.


"Oh iya maaf... Tentu silahkan." Ucap Nita yang juga lupa mempersilahkan duduk.


Gadis ini kemudian duduk di seberang meja di hadapan Nita. Ia kembali bertanya padanya. "Apa kau tidak ingat aku?"


Nita hanya terdiam seraya masih sambil mengingat ingat sesuatu. Meskipun dia masih belum tahu atau ingat siapa gadis ini, namun wajahnya sangat familiar bagi dirinya. "Maaf saya tidak ingat dan mengenal anda."


"Hehehe... Tentu saja kau tidak mengenal tentang aku. Namun aku cukup baik mengenal dirimu..." Ucapan Gadis ini dengan senyuman yang sangat indah.


"Mengenal saya...? Sebenarnya anda ini siapa?" Ujar Nita yang seolah tak mengerti ucapan lawan bicaranya ini.


"Baiklah aku akan memperkenalkan diri. Namaku Anna Febrianti, teman dan sahabat mantan pacarmu, Reyhan." Jawab Gadis ini sambil mengulurkan tangannya.


Saat ini Nita langsung tersadar siapa sebenarnya orang ini, dia adalah gadis yang pernah ia lihat semasa waktu berkuliah dulu. Ia gadis yang pergi bersama Reyhan yang sempat dilihat dan direkam oleh Risti. Mengingat hal itu membuat Nita tidak ingin menjabat tangan lawan bicaranya, ia bangkit dari tempat duduk dan ingin pergi. Namun langkahnya kalah cepat dengan tangan gadis ini.
Tangan Nita sudah dipegang oleh Anna. Kemudian Nita menoleh ke gadis yang masih duduk dan memegang tangannya. Dari sorot mata Nita terlihat sebuah amarah dan kebencian yang sangat dalam.

Tentu saja hal itu dipicu dari semua kejadian di masa lalu. Ia menjadi penyebab dan penghancur hubungannya dengan Reyhan. Ia adalah orang yang jahat dan sama berdosanya dengan Reyhan.
Nita lalu menggerakkan tangannya dan melepaskan tangan yang sedang memegangi dirinya.

"Apa kau masih marah akan kejadian masa lalu?" Ujar Anna yang sudah bangkit dari tempat duduknya.

Namun Nita tidak ingin menoleh atau melihat. Ia ingin melangkah pergi, dan tidak mau mendengar atau menggubris ucapan gadis ini.

"Jika kau punya sedikit waktu... Ada hal yang ingin aku tunjukkan kepadamu." Suara Anna.

Saat ini Nita malah berbalik dan melihat gadis ini. Sebenarnya ia tidak ingin mendengar apapun lagi, namun hati dan otaknya sedang tidak sedang dalam satu irama. Otak kecilnya menyuruh untuk pergi dan meninggalkan tempat ini, namun hati dan naluri wanitanya membuatnya tetap berada disini dan ingin sedikit mendengarkan sedikit hal.

"Ikutlah denganku..." Ujar Anna. Anna kemudian pergi dan di ekori oleh Nita. Sampai akhirnya Nita yang pergi naik motor harus mengikuti mobil Anna.

****


Sebenarnya di tengah jalan Nita sempat ingin mengubah keinginannya. Namun sekali lagi nurani sebagai seorang wanita yang memaksanya untuk terus mengikutinya. Selang beberapa menit sampailah mereka pada sebuah halaman dan rumah yang besar.
Anna langsung keluar dari mobil dan diikuti oleh Nita yang turun dari sepeda motornya. Anna pun melihat dan menggerakkan kepala sebagai tanda agar Nita tetap mengikutinya.

Dan dengan langkah yang ragu ragu Nita berjalan tepat di belakangnya. Sebenarnya gadis ini ragu dengan apa yang akan di sampaikan pada dirinya. Namun mata Nita hanya melihat sekeliling dan mengagumi betapa luas dan indahnya rumah ini.

"Silahkan duduk... Ucap Anna yang mempersilahkan tamunya. Sementara Nita hanya mengangguk pelan. 
Anna pun masuk ke dalam rumah dan membiarkan tamunya itu sedikit menunggu di teras rumahnya. Tak kurang dari lima menit ia sudah kembali menemui tamunya dengan membawa minuman dan kado.


"Untuk apa ini?" Tanya Nita yang menerima dua buah kado dari Anna.


Sementara Anna lalu meletakkan dua gelas minuman di meja dan menyuruh Nita untuk membuka kedua kado tersebut. "Buka saja kadonya."


Kado yang pertama berukuran lumayan besar dengan bentuk persegi empat. Dan kado yang kedua berupa kotak kecil. Lantas Nita pun membuka kado yang diterimanya itu, ia membuka kado yang pertama, ternyata itu adalah sebuah gambar lukisan dirinya. Sebuah sketsa gambar wajahnya yang sangatlah indah, sketsa gambar ini sangat mirip sekali dengan wajah aslinya, pasti ini di buat dengan sangat sabar dan hati hati.


Dan sedangkan untuk kado kedua, yang berupa kotak kecil. Ia membukanya dan langsung di kejutkan oleh sebuah liontin. Sebuah kalung liontin sangat indah dan mahal. Namun Nita masih heran apa maksud dari semua ini.


"Apa maksudnya ini?" Ujar Nita yang melihat lukisan dan liontin ini. Ia mengernyitkan dahinya sebagai tanda bahwa dirinya tidak memahami.


"Semua itu dari Reyhan." Balas Anna.


"Reyhan...???" Ucap Nita yang semakin bingung.


"Kedua kado itu sudah sangat lama tersimpan di rumahku. Dan sampai hari ini akhirnya aku bisa bertemu dengan dirimu. Dan aku bisa langsung memberikan kado ini padamu, lalu aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini." Jelas Anna diikuti dengan gurauan.


Nita melihat temannya ini dan sungguh tidak mengerti maksud dan tujuan dari Anna. Kado, dan Reyhan, apa sebenarnya yang ada di balik kedua hal ini. "Apa maksudmu? Jujur! Sama sekali aku tidak mengerti dan paham tujuanmu ini." Ujar Nita dengan sedikit menaikkan nada suaranya. Namun saat ini kegusaran sedang melanda hatinya.


"Maaf... Akan aku jelaskan..." Jawab Anna dengan tersenyum. Namun ia mempersilakan Nita untuk meminum minumannya terlebih dahulu sebelum mendengar cerita darinya.

"Semua hadiah ini dari Reyhan... Kau pasti tahu sesaat sebelum hubunganmu dan Reyhan memburuk. Kau akan berulang tahun, dan saat itu beberapa hari sebelumnya Reyhan memintaku untuk menemani dirinya pergi berbelanja kado hadiah di hari ulang tahunmu." Jawab Anna sambil menjelaskan secara perlahan kepada Nita.

Nita kembali memutar ingatan otaknya, dan ia langsung seperti mengingat sedikit hal tentang itu. Memang benar sebelum pertengkaran dan pertemuan terakhir dengan Reyhan itu berada pada bulan yang sama dengan kelahirannya. Namun ia kembali menghela nafas dan kembali memastikan hal itu dengan mengingat semua kejadian di masa lalu. "Apa semua ini benar?"

"Iya..." Jawab Anna dengan mengangguk pelan.

"Lalu kenapa Reyhan menghilang dan tidak pernah mengatakan apapun padaku saat itu, atau sekarang?" Tanya Nita dengan perasaan campur aduk. Matanya berkaca kaca, namun otaknya menolak semua hal ini, akan tetapi semua bukti dan suara hatinya mengatakan bahwa apa yang baru saja di dengar olehnya adalah kebenaran.

"Aku tidak tahu... Dan ketika aku mendengar hal itu. Aku sempat ingin menjelaskan padamu... Namun Reyhan saat itu menyuruhku untuk tidak perlu memberi tahu kebenaran ini padamu." Balas Anna yang mencoba menenangkan hati temannya ini.

"Lalu kenapa Reyhan menghilang dan pergi entah kemana?" Tanya Nita lagi. Kali ini tangisannya sudah pecah, air matanya mengalir dan menghiasi wajah cantiknya. Ia seperti tidak percaya tentang semua ini.

"Sebelum lulus dari kuliah, Reyhan sudah mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan terkenal dan terkemuka. Ia pernah mengirim surat lamaran kerja dan hasilnya, ia di terima. Namun saat itu ia ditempatkan di kantor cabang di Kota Malang. Sebenarnya ia tidak ingin menceritakan hal ini padamu, karena ia tidak ingin berpisah denganmu. Namun pertengkaran kalian dan kemarahanmu menjadikan semuanya terjadi. Dan asal kau tahu, kedua hadiah itu dibuat dan di beli Reyhan dengan Hasil keringatnya sendiri." Jelas Anna dengan detail.

"Apa Maksudnya? Hiks... Hiks..." Ucap Nita di sela tangisannya.

"Aku tahu kau tidak akan pernah tahu, dan Reyhan tidak akan menceritakan hal ini padamu. Sebenarnya selama kuliah....Mungkin dari SMA Reyhan telah bekerja paruh waktu. Mesti kadang ia mengancam seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan olehnya, akan tetapi selama ini ia bekerja sebagai pelayan restoran. Dan semua hasilnya itu di tabung dan disimpan di bank, hingga suatu hari ia mengambil beberapa uang di bank dan membeli liontin itu. Sedangkan untuk lukisan itu, ia membuat sketsa wajahmu dan membuatnya dengan sangat sabar, hingga kau bisa lihat hasilnya sekarang." Penjelasan dari Anna yang menghancurkan gunung es kebencian Nita. Kali ini dirinya benar benar hancur, kesedihan menyapa dirinya dan berdiam diri di dalam hatinya.

"Lalu apa maksud semua ini?" Tanya Nita dengan suara kacau.

"Kurasa kamu tahu..." Jawab Anna singkat.

"Kau salah aku tidak tahu. Apa kau pikir dengan memberi tahu semua hal ini, aku akan memaafkan dan kembali pada Reyhan!" Ujar Nita yang semakin kacau. Ia tidak bisa mengontrol emosi, kesedihan dan rasa bersalahnya.

"Aku tidak meminta hal itu... Namun dengan tahu sedikit kebenaran. Kamu bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kenyataan tentang semua ini." Balas Anna yang kemudian memeluk dan menenangkan temannya ini.


*****


TBC...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar