Karya : Warsito Van Redaz
https://mbasic.facebook.com/
Panas, yeah… itulah yang kurasakan malam ini, aku terbangun dari tidurku dengan keringat membanjiri tempat tidurku seakan AC yang tertulis 18 derajat celcius dikamarku itu tak lagi berfungsi, yah aku tinggal disebuah apartemen berlantai 8 (sedangkan kamarku berada dilantai 3), kulihat jam di dinding yang sedari tadi memecah keheningan menunjukan pukul 00.21 pagi, dan entah kenapa panas begitu terasa hingga membuatku sulit untuk tidur, well.. kunyalakan TV berharap mendapat acara bagus yang bisa membunuh rasa bosanku atau mungkin acara yang membosankan agar bisa membuatku lupa akan rasa panas ini dan bisa membuatku mengantuk lagi. Tapi entah kenapa seakan panas begitu terasa dan tak mau hilang, kemudian kulihat gedung apartemen seberang jalan yang juga berlantai 8 itu melalui jendela kamarku, kuamati dari lantai 1 sampai 8 semua orang juga terbangun & tidak bisa tertidur (kecuali lantai No. 1 & 2 yang terlihat sepi tapi terlihat berantakan), jadi kupikir mereka semua juga terbangun oleh rasa panas yang kualami. Lalu kuamati Mita salah satu temanku yang memang dari dulu aku kagumi, ia tinggal di kamar dilantai 3 gedung apartemen (kamar yang lantainya sama dengan kamarku) yang berada di seberang jalan yang memisahkan gedung kami, kulihat ia melalui jendelanya yang sedari tadi sibuk mengibasi tubuhnya yang terlihat kepanasan.
Kemudian kulihat lagi TV yang gagal membuatku tidur itu lagi, sekitar 15 menit kemudian kulihat lagi Mita, tapi ada yang aneh, dia sedang memandangi lantai 2 gedung apartemenku (lantai yang terletak dibawah kamarku & ditempati oleh endru teman kerjaku) dengan pandangan yang aneh dan terlihat ketakutan dengan wajah yang pucat & memegang sebuah HP, tapi tidak begitu jelas karena jarak yang lumayan jauh, jadi aku mengangambil sebuah teropong tua miliku untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Dan betapa terkejutnya aku saat melihat sebuah mahkluk yang tinggi kurus dan berwarna hitam seluruh tubuhnya kecuali kepalanya yang terlihat pucat bahkan putih tanpa ada wajah dan rambut, hanya memiliki mulut besar menganga dengan gigi-gigi panjang dan runcing yang mampu mematahkan baja sekalipun, dan terlihat tepat dibelakang Mita yang masih terlihat shock dengan wajah pucat ketakutanya dan masih memandangi kamar dibawahku yang entah apa yang ia lihat. Kemudian dengan sigap aku mengambil HP miliku untuk mencoba menelfonya tapi tidak dapat tersambaung, kemudian kucoba mengirim SMS yang berisi “CEPAT LARI, ADA SESUATU DIBELAKANGMU” dan ternyata berhasil terkirim, kemudaian kucoba melihat lagi kearah Mita dengan teropongku lagi, terlihat Mita sedang melihat HP dan kemudian Mita dengan wajah terlihat sangat ketakutan itu melihat kekamarku atau lebih tepatnya kearahku yang sedang mengamatinya dengan wajah yang juga tak kalah ketakutan didepan jendela kamarku.
Kemudian terlihat Mita membuka mulutnya seakan ingin berteriak untuk menyampaikan sebuah ketakutan yang teramat sangat, tapi dengan sigap mahkluk dibelakangnya mengeluarkan sesuatu seperti tentakel yang banyak dan panjang dari perutnya dan langsung menjerat mulut, tubuh, dan kedua kaki dan tanganya, kulihat Mita mengeluarkan air matanya dan terlihat sangat ketakutan dan pasrah sambil terus melihat kearahku seakan ingin meminta bantuan, tapi entah kenapa aku seakan tidak bisa bergarak seperti terhipnotis dengan kejadian itu, bahkan aku tak lagi merasakan panas ataupun suara TV yang kunyalakan tadi, seakan semua telah terhisap oleh ketakutanku yang saat ini melihat mahkluk yang entah apa itu sedang menjerat tubuh Mita yang tak berdaya untuk bergerak apalagi untuk melawan.
Kemudian mahkluk itu mulai mengeluarkan lidahnya yang panjang dan berduri yang juga mengeluarkan tetesan cairan hitam yang kental dari mulutnya seperti air liur, dan ketika cairan itu menetes mengenai salah satu lengan Mita seakan cairan membakarnya seperti air keras, lalu lidah itu mulai merayap kearah kepala Mita, lalu mahkluk itu mulai melilit kepala Mita dengan lidahnya dari leher sampai keujung rambut Mita hingga lidah itu kini menutupi seluruh kepala Mita, lalu lidah itu mulai meremas kepala Mita yang mulai mengeluarkan asap seperti cairan hitam dari lidah itu membakar kepala Mita. Kemudian tubuh Mita mulai mengejang dan bergetar dengan hebat didalam cengkraman tentakel mahkluk itu, menandakan ia merasakan sebuah rasa sakit yang teramat sangat yang kini membuatnya berada diujung kematianya yang menyiksa. Setelah tubuh Mita berhenti bergerak, mahkluk itu mulai menarik kepala Mita masuk kemulutnya dengan mudah dan memutuskan kepala Mita dari tubuhnya. Setelah melumat dan menelan bulat-bulat kepala Mita, mahkluk itu mulai melepaskan tubuh Mita dan Menyeringai kearahku dengan mulut meneteskan cairan hitam bercampur cairan merah dan menjulurkan lidahnya kearahku. Seketika itu juga aku menutup mataku dan melempar teropongku ke lantai entah karena tak kuat melihat kejadian mengerikan itu atau aku mulai merasa kini akulah yang menjadi target dari mahkluk tersebut, entahlah tapi yang jelas kurasakan kini adalah aku merasa begitu ketakutan yang teramat sangat hingga tubuhku gemetaran, sekitar 5 menit aku menutup mataku, kuberanikan diriku untuk melihat kearah kamar Mita lagi, tapi yang kulihat hanyalah ruangan kosong yang berantakan dan tak kulihat mahkluk itu lagi.
Sesaat setelah diriku merasa lega , suara nada SMS yang masuk ke HP ku memecah keheningan, kulihat SMS itu dari temanku Andi yang tinggal di gedung apartemen lantai 4 tepat di atas kamar Mita, kubaca SMS dari Andi itu yang berisi “CEPAT LARI, ADA SESUATU DIBELAKANGMU”, segera rasa takut yang belum pernah aku rasakan dari kecil kini menderaku dengan sangat, ketakutan seseorang yang tahu bahwa sebentar lagi ia akan mengalami kematian, kuarahkan pandanganku kearah lantai 4 kamar milik Andi, kulihat ia sedang menatapku penuh ketakutan dibalik jendela kamarnya, kemudian saat aku ingin berteriak untuk melepaskan seluruh rasa ketakutan dan putus asa itu, tiba-tiba ada sesuatu yang mulai menjeratku dan menghentikan teriakanku sebelum keluar, seluruh tubuhku terasa seperti tersayat karena jeratan yang begitu kuat, saat sebuah benda mulai melilit kepelaku, air mataku mulai mengalir dan yang kulihat adalah Andi yang tengah menatapku tak bergerak karena ketakutan dibalik jendela kamarnya. Rasa panas dan jeratan yang begitu perih pun mulai beradu menyiksaku, dan saat itu yang kurasakan adalah gelap.
Pagi hari pukul 07.19, orang-orang telah mulai berkumpul disekitar dua apartemen yang bersebelahan itu dengan garis polisi mengelilinginya, para polisi menemukan seluruh penghuni dari lantai 1 sampai 8 di kedua gedung apartemen itu dalam kondisi yang sama-sama mengenaskan, yaitu terlihat luka jeratan disekujur tubuhnya dengan kepala hilang dan terdapat luka bakar disekitar lehernya, dan semua mayat tersebut meninggal didepan jendela kamarnya. Dan hingga kini polisi belum bisa mengungkap peristiwa mengerikan tersebut, karena bukti yang didapat polisi hanyalah SMS dari para korban yang bersisi “CEPAT LARI, ADA SESUATU DIBELAKANGMU” dari satu korban ke korban lainya, dan itupun juga tidak bisa membantu para polisi untuk mengungkap kasus mengerikan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar