Halaman

Jumat, 10 Januari 2014

Born to kill

Born to kill

selamat membaca !
Harap like dan kalau tidak akan saya bunuh !

Posted by badboy .


Part 6


sang jendral yang terkejut itu tak bisa mengatakan apa apa , dia panik seketika .
“ katakan bagaimana mungkin ini terjadi ? “ , tanya sang jendral .
“ hahaha .... “ , hanya itu suara itu saja yang keluar dari mulut sosok itu .
“ kumohon ampunilah aku , jangan bunuh aku ? “ , permintaan sang jendral .
“ itu sudah terlambat jendral , ingatkah kau peristiwa 24 tahun yang lalu ? “ , tanya sosok itu .
“ iya aku ingat , itu memang kesalahan kami , tapi dulu kita masih muda , masih labil “ , jawab sang jendral yang mulai bangkit dan menahan rasa sakitnya .
“ itu bukan alasan jendral , jika itu pilihanmu maka ini pilihanku ! “ , perkataan sosok itu dengan menancapkan pedangnya tepat di jantung sang jendral .

“aaaaakkkkkkhhhhhh ..... “ , hanya suara yang terdengar dari mulut itu . Sebelum sebuah pedang menebas kepalanya .

“ ddduuuuuaaarrr ... bbbuuuaaaarrrr .. “ , suara ledakan dirumah sang jendral .
Dan sosok tersebut hilang dalam kobaran api .

“ sepertinya kita terlambat komandan ? “ , ucap vino yang datang bersama kepala polisi .
“ benar ! “ , kata kepala polisi yang berjalan mendekati mayat jendral aliyudin .
“ tampaknya kita selanjutnya pak ? “ , perkataan vino berjalan tertatih mendekati atasannya itu .

Tak berapa lama berselang para polisi datang ke tkp untuk mencari petunjuk dan barang bukti . Mereka hanya menemukan sebuah kertas yang bertuliskan .
“ KEMATIAN ADALAH BAGIAN DARI TEKA TEKI KEHIDUPAN “ .





******


Washinton dc , amerika .

“ selamat pagi gadis ? “ , suara deniz membangunkan vera dan dewi yang masih tidur .
“ wwaaakhhhh “ , suara vera dan dewi yang kaget saat melihat deniz ada dihadapannya .
“ bagaimana mungkin anda bisa keluar dan masuk ke kamar kami ? “ , tanya dewi yang masih syok .
“ itu adalah hal yang mudah bagiku , aku tak perlu memikirkan caranya “ , jawab deniz .
“ lalu kenapa anda ke kamar kami , ada apa ? “ , tanya vera .
“ tampaknya salah seorang polisi ada yang tewas lagi “ , kata deniz sambil meminum kopi hitamnya .
“ apa maksudmu deniz ? “ , tanya vera .
“ apa kau tak mendengar apa yang tadi aku ucapkan ! “ , jawab deniz dengan nada kesal .
“ lalu bagaimana anda bisa tahu ? “ , tambah dewi .
“ kau tak usah memikirkannya , nanti kau bisa botak “ , jawb deniz sambil tersenyum licik .
“ cepat mandi sana , aku mau mengajak kalian ke seuatu tempat “ , perintah deniz sambil menarik selimut mereka .
“ baik pak , tapi sabar bentar ya ? “ , ucap dewi dan vera sambil menutupi kedua tubuhnya .
“ atau perlu aku mandiin ? “ , tambah deniz dengan menyeringai .
“ iihhh maunya ... “ , jawaban yang keluar dari mulut dewi dan vera .


******

“ lama amat sih kedua gadis ini mandi “ , keluh deniz yang menunggu mereka di restoran hotel .
“ hai deniz ...? “ , suara vera dan dewi yang menyapa deniz .
“ kalian lama amat sih ? “ , tanya deniz .
“ maaf deh pak , namanya juga wanita “ , jawab vera .
“ ya sudah kita pergi sekarang ? “ ajak deniz sambil meggandeng tangan vera .
“ tapi kita belum sarapan pak ? “ , keluh dewi yang merasa dicuekin .
“ nanti saja , kita sekalian makan siang “ , jawab deniz yang menarik tangan dewi .
“ iya deh “ , jawaban dewi dengan lemas .
“ tapi memangnya kita mau kemana deniz ? “ , tanya vera sambil melihat deniz dengan tatapan kagum .
“ bandara ! “ , jawaban singkat deniz .
“ apa ...? , suara kaget vera .
“ memangnya kita ke bandara mau apa pak ? “ , tanya dewi .
“ kita sudah tak ada waktu , jika kita terlambat maka vino akan mati ! “ , jawab deniz yang membuat keduanya heran .
“ dan jangan banyak bertanya , aku bosan dengan pertanyaan kalian “ , gerutu deniz .

Mereka bertiga pun berangkat ke bandara secepat mungkin . Dan di perjalanan vera tak henti henti memandangi deniz , yang membuat dewi iri .
Sesampainya mereka di bandara , dewi dan vera dikejutkan akan sebuah jet milik deniz beserta pelayannya di bandara tersebut .

“ ini beneran jet milik anda ? “ , tanya dewi yang melongo melihat jet mewah itu .
“ iya lah “ , jawab kalem deniz .
“ anda memang hebat .. “ , pujian dari vera untuk deniz .
“ ya sudah ajak deniz sambil menaiki tangga jet pribadinya itu .
*******

Jakarta pukul 20.00

kepala polisi dan vino sedang berbicara di ruang rapat . Kepala polisi mengira bahwa ini ada benang merahnya dengan tragedi 24 tahun yang lalu .

“ vino , apa kau tidak ada yang aneh tentang beberapa pembunuhan ini ? “ , tanya kepala polisi yang memulai pembicaraan .
“ lalu sekarang apa yang akan kita lakukan pak ? “ , tanya vino .
“ kita kumpulkan yang tersisa dari tragedi 24 tahun yang lalu “ , ucapan kepala sambil menyalakan rokoknya .
“ baik pak , tapi yang tersisa tinggal saya , bapak dan dua orang lagi ! “ , jawab vino yang manatap tajam kepala polisi .
“ ya sudah aku mau besok siang kau kumpulkan dua orang itu” , jawab kepala polisi sambil meghisap rokoknya .
“ baik pak “ , jawab vino yang meneguk kopi hitamnya .


*****


Sementara di sudut lain bapak beni yang tak lain juga teman dari vino dan kepala polisi , sedang was was beberapa minggu terakhir ini . Apalagi setelah banyak polisi yang mati , yang juga teman se angkatannya di tahun 1989 . lalu dia pun memutuskan untuk pergi ke kafe langganannya .

Di tengah perjalanan menuj kafe , tiba tiba mobilnya mendadak macet . Beni pun memutuskan turun dari mobilnya untuk mengecek kerusakan apa yang terjadi .

“ dasar sialan , mobil baru kok mogok ! “ , keluh kesal beni saat melihat kerusakan mobilnya .
“ ada apa pak , ada yang bisa saya bantu ? “ , suara seseorang dari belakang beni .
“ ini pak mobil saya mogok “ , jawaban dari beni saat dia berbalik ke belakang .

“ wwwaaaaaakkkkkhhhhh “ , suara beni terkejut melihat siapa orang yang ada di belakngnya itu .
“ siapa kau ? “ , tanya beni melihat sosok berjubah itu .
“ matilah kau !!! “ , suara sosok itu sambil menancapkan tombak di mata beni . Beni pun tewas di tempat .



Bersambung dulu ya lur ?













Tidak ada komentar:

Posting Komentar