Halaman

Senin, 16 Desember 2013

Born to kill

Born to kill


selamat membaca !
part 3



pukul 12.00 waktu amerika .

dewi dan vera yang melakukan perjalanan sendiri tanpa vino atasan mereka akhirnya tiba dan sampai di washinton dc , amerika serikat .
“ wi , perjalanan ini melelahkan ya “ , ucap vera sambil mengucek matanya .
“ heem “ , jawaban yang keluar dari mulut dewi .

Tak berapa lama berselang , ada pria tua yang menghampiri mereka .
* percakapan yang memakai bahasa inggris , sudah saya rubah memakai bahasa indonesia *

“ non dewi dan vera ya “ , ujar pria tua tersebut .
“ iya , bapak siapa ya ? “ , tanya dewi.
“ saya teman pak vino , saya ditugaskan untuk mengantar anda menemui tuan deniz “ , kata pria tua sambil mengajak mereka berdua bersalaman .
“ panggil saja saya ramon “ , tambah pria tersebut .
Dan tak berapa lama pun mereka pergi memakai mobil ramon menuju ke tempat dimana deniz dipenjara .




Pukul 08.00 waktu indonesia .

Vino yang baru saja pulang dari kantor , terkejut ketika rumahnya berantakan .
“ siapa sih yang mengacak acak rumahku ? “ , ujar vino .

Tapi vino hanya menemukan sebuah kertas yang bertuliskan , “ KENYATAAN AKAN KEMATIAN ADALAH SEBUAH KEPALSUAN “

“ apa sih maksud kata ini “ ..., ucap vino dalam hati sambil memikirkan arti kata tersebut .
“ Sssrrrrttttt.... “ , tiba tiba ada sosok misterius yang membawa senjata AK47 dihadapannya .
“ Siapa kau , dan mau apa kau disini “ , tanya vino sambil memeganng senjata dan mengarahkannya ke arah sosok tersebut .
“ jangan kau urusi urusanku , kalau tidak kau akan mati “ , kata sosok tersebut disertai tawa kejamnya .
“ apa maksudmu ? “ , tanya vino .
“ Jika kau masih ikut campur urusanku , mak aku akan membunuhmu ! “ , kata sosok tersebut sambil pergi ke dapur .

Vino langsung mengejar sosok itu ke dapur , tapi dia telah pergi . Hanya ditemukan sebuah kertas di lantai yang bertuliskan “ IRJEN ABDUL SYAMSUDIN “
“ jangan jangan “ , pikir vino dalam hati disertai senyuman khasnya .

Vino pun langsung pergi menemui irjen abdul untuk memberitahunya , serta ingin mencari informasi .




Pukul 10.45
vino yang sudah berada di depan gerbang kediaman irjen abdul ingin masuk ke dalam rumah irjen abdul , tapi kemudian datang para satpam , dan , bodyguard serta security .
“ anda siapa dan mau apa ? “ , tanya seorang satpam .
“ ini penting pak , orang yang anda lindungi dalam bahaya “ , kata vino sambil memberikan kertas tersebut .
“ ini tidak mungkin , tuan kami mungkin sekarang ada di bandara untuk pergi ke australia “ , kata security tersebut .

Tapi tiba tiba handphone salah satu security tersebut berdering .
“ halo ... ? ” , ucap security tersebut .
“ tuan irjen abdul syamsudin beserta keluarga telah tewas di bandara soekarno hatta dengan tertembak di kepala “ , kata seseorang di telepon tersebut .

Semua orang kaget tak kecuali juga vino .
“ Kita harus ke bandara sekarang ! “ , ajak vino kepada semua security yang ada disana .
“ ayaooo ..., ayoooo ... ayoo ... “ , disertai suara para security yang bergegas menuju ke bandara .



Pukul 09.00 dirumah irjen abdul syamsudin .

“ ayo pah berangkat ? “ , suara siti istri irjen abdul syamsudin .
“ bentar mah , ini ani rewel nih “ , jawab abdul sambil membujuk ani anaknya agar mau pergi dengannya .
“ani pengen tinggal disini pah , ani gak mau pergi “ , rengek ani sambil memegangi kedua bonekanya .
“ nanti disana ayah beliin boneka baru untuk ani “ , bujukan kembali abdul sambil menggending anaknya .
Ani pun mengangguk , tanda ia setuju .
Setelah berpamitan pada semua keluarga dan pembantu , serta anak buahnya . Keluarga irjen abdul syamsudin pergi kebandara debgan dikawal dua mobil dan empat bodyguard .


Diperjalanan suasana hati siti tak enak , ia pun bercerita kepada suaminya .
“ pah , kok hati mama deg degan ya “ , tanya siti ke suaminya
“ palingan mama grogi , mama kan gak pernah keluar negeri “ , jawab abdul sambil mencubit perut istrinya .
“ ihh... , papa genit deh “ , canda siti sambil tersenyum .


Sesampainya dibandara mereka berpamitan pada bodyguard mereka . Setelah itu abdul beserta istri dan anaknya mau masuk ke bandara , dengan ani yang digendong siti .


Tiba tiba !
“ Ssssrrrrttttt...... “ , kepala ani tertembus peluru .
Suasana menjadi kacau balau saat siti berteriak histeris , sementara abdul berteriak minta tolong .
“ ani , bangun nak “ , ucap siti .
“ Ssssrtttt....... “ , sebuah peluru menembus kepala siti dari samping .
“siiiitiii “ ? “ , ucap abdul sebelum tiba tiba sebuah peluru menembus kepalanya dari belakang .


To be continued ...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar